Riak sajak (1)

Malam…

Adakah samar malam ini?

Adakah duka lusa nanti?

Dan apakah yang sudah terlewati  akan datang kembali?

Jangan dulu berpikir aku khawatir,

Aku hanya sedang berpikir,

Apa hati mau untuk ku bawa mati(?)

-nilablack-

 


Dipenghujung ferbruari ,

Hujan tetap luruh,

Petir masih bergemuruh,

Jalanan tergenang,

Dan kisah-kisah terus terkenang

 

Dipenghujung februari,

ada banyak tawa yang tergelak,

ada banyak tangis yang terisak,

dan ada banyak rasa yang menguak,

 

dan dipenghujung februari,

rahasia hati masih menjasi misteri, masih bersembunyi

Jangan menyuruhku,

Aku tidak bisa menilaimu,

Aku hanya bisa mencintaimu, sungguh hanya itu.

Perihal menilai, aku tak berhak.

Karena aku tak ahu rasanya menjadi kamu

-nilablack-2020



 

Aku masih disini,

Dengan selembar kertas penuh diksi, pemberianmu.

Dengan gemuruh aneh didadaku, saat bersamamu,

Dengan rsa yang ku genggam, tak mampu ku tenggelamkan.

Dan aku masih disini,

Dengan mimpi dan harapan yang belum kita aminkan

-nilablack-2020

 

 

 

Tarian rindu mulai meliuk memintamu.

Degup-degup jantung terasa sesak tanpa hadirmu,

sedang logika meminta usai,

memaki,

Mencaci,

Mengutuk betapa bodohnya hati,

Karena intuisi selalu berujung tentang kamu lagi.

-nilablack-2020

 

Jatuh ya?

Ga papa kok, nikmatin aja sakit dan perihnya.

Yang penting jangan berhenti mencoba buat bangkit lagi, oke(?)

_nilablack_2020


 

Sedih mu hanya sedikit dari pilu kisahmu,

Tawa mu hanya sedikit dari hebatnya semangatmu,

Jadi berjalanlah maju, panjangnya jalanmu masih sepanjang tanyamu

-nilablack-

 



Hujan memang membuatku luruh,

Tapi kamulah yang membuatku luluh.

-nilablack-

 



Bagaimana aku tak rindu,

Jika hatimu tak kunjung bersamaku,

Meski temu, tetapi hatimu tak bertamu

-nilablack-

Komentar

Posting Komentar