Manusia adalah Lupa, mari mengingat :)

 MANUSIA ADALAH LUPA, MARI MENGINGAT

  Manusia adalah salah satu produk ciptaan-Nya, adalah Tuhan yang menjadikannya khalifah di bumi, yang menjadikannya pemimpin bagi dirinya sendiri.

Lantas, apakah manusia berhak mengambil apa-apa yang ada dimuka bumi? TENTU.

Tetapi, mereka tidak boleh lupa untuk menanam setelah mengambil, tidak boleh lupa untuk menjaga setelah merubah. Karena manusia tidak hidup hanya disatu zaman atau masa. Akan ada generasi pengganti dan penerusnya. Maka apakah kita sudah menjaga bumi kita? Bukan hanya untuk kelestarian, bukan. Terlalu berat. Tetapi cobalah untuk kebaikan kita dan bekal anak-cucu kita kelask dimasa selanjutnya.

Namun, manusia terlalu banyak lupa.

Mereka lupa, apakah mereka bekerja untuk hidup, atau hidup untuk bekerja? Atau tidak keduanya.
Mereka lupa hakikat menciptakan dan menghasilkan uang adalah untuk kebahagiaan, bukan untuk menciptakan kesenjangan dan mendiskriminasi kebahagiaan.

Ketika tumpukan uang menjadi tahta dan bukankah nyawa tak seharga batu bara(?).

Korupsi meraja lela, perdebataan agama, demo keadilan katanya, bencana alam yang tiba-tiba, begitu banyak permasalahan manusia. Tapi apakah manusia mau mempertanggung jawabkan itu semua(?), pedulikah mereka dengan lingkungannya(?).

Ingatlah...
Hidup ini singkat.
Mulailah dari hal-hal yang lebih kecil yang bisa kita lakukan. Contohnya, peduli pada tetangga, membantu sebisanya, menolong apa yang seharusnya di tolong, saling menjaga dan menghargai. Ya, semampunya. Tak usah muluk-muluk ingin melakukan hal besar, ingin menyelamatkan dunia.
Jika memang kau peduli, ingin merubah hal-hal menjadi lebih baik, merubah bla-bla menjadi lebih maju, lakukanlah kebaikan. Jangan dulu hal yang besar. Makmurkan saja dirimu dan sekitarmu. Yakinlah, semua hal besar itu akan menyusul jika kau melakukannya dengan tulus.

Damaikanlah bumi ini kembali, karena ini tugas kita sebagai manusia, bukan individu. Buanglah egoismu dan gengsi.
Karena hidup ini murah, bung. Jika tanpa gengsi.
Karena hidup ini sederhana, bung. Jikat ego teratasi.

Ingatlah selalu, saudara semanusiaku :D.. kita ditempatkan, disini untuk apa?
Mulailah belajar mencintai hal apapun, tuluslah dalam segala hal toleransi, sabarlah tentang semua konspirasi. Karena sesungguhnya ini adalah skenario Tuhan, yang Maha Mengetahui. Baik buruknya untuk kita :)
Mulailah bergerak atas kesadaran diri sendiri 

Salam literasi, salam lestari, bergerak untuk negeri..

Komentar